Perselisihan antara Cina dan Amerika dalam mengendalikan nama domain multi bahasa dengan karakter Cina semakin memanas. Sebagaimana hasil perkembangan terakhir mengenai rebutan ini, pihak Cina menginginkan agar mereka menjadi administrator untuk multi bahasa dengan karakter Cina ini. "Kami sangat mengharapkan agar rakyat Cina mendapat kesempatan untuk menjadi administrator nama domain ini", kata Mao Wei, direktur dari Pusat Informasi Internet Cina pada konferensi pers kemarin di Hongkong. Pernyataan ini merupakan lanjutan dari diperkenalkannya multi registrasi nama domain dengan multi karakter oleh Verisign beberapa bulan yang lalu. Verisign mengemukakan bahwa Cina adalah sebuah negara yang memiliki kesempatan bisnis yang sangat tinggi dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Apalagi pangsa pasar di sana cukup luas dikarenakan dukungan jumlah penduduk terbesar di dunia untuk saat ini. Saat ini untuk registrasi nama domain multi bahasa dengan karakter Cina telah berhasil diregistrasikan sebanyak 820.000 nama domain. Lonjakan yang begitu cepat ini disebabkan oleh banyak perusahaan dan individual yang merasa ketakutan kehilangan nama identitasnya dalam meregistrasikan nama domain multi bahasa ini dan sebagian lagi adalah para investor domain yang berharap dapat menjual kembali nama domain yang diregistasikannya dengan harga tinggi di kemudian hari. Sebuah lembaga nama domain yang berkedudukan di Hong Kong sangat bingung dengan ditunjuknya Verisign sebagai administrator nama domain multi bahasa, khususnya untuk karakter Cina ini. Semestinya pihak Administrator, dalam hal ini Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) mempercayai perusahaan registrasi domain setempat untuk menjadi administrator nama domain multi bahasa untuk masing-masing karakter. "Saat ini belum ada perusahaan Asia yang dipercayai oleh Amerika untuk menjadi administrator dot-com ini," kata CEO C-DN, john Huang. "Sangat ironis sekali. Ini merupakan tanda ketidakhormatannya hak IP dan rakyat di sini," lanjutnya lagi.