Forum Dengar Pendapat ICANN Cukup Alot

Unknown - NamaDomain.com, 10 Feb 2001

Vin Cerf, ketua Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) mendapatkan berbagai pertanyaan dari beberapa anggota dewan komite kamis(08/02) kemarin sehubungan dengan global Top Level Domain (gTLD) yang diumumkan pada bulan November tahun lalu. Kehadiran Cerf dan organisasinya dalam forum dengar pendapat yang diadakan oleh Komite Dewan Rakyat bagian Telekomunikasi ini dikarenakan adanya beberapa kecaman yang diberikan oleh beberapa perusahaan yang merasa bahwa proses pemilihan ini tidak bersih. Sebagaimana yang diucapkan oleh wakil Jane Herman untuk wilayah California dari partai Demokrat pada pembukaan forum ini, ia berpesan agar seluruh proses yang dilakukan dalam pemilihan gTLD baru agar dilaksanakan secara terbuka dan menghindarkan proses yang tidak jujur. Tindakan tidak fair ini dianggapnya sebagai prilaku zaman analog bukan prilaku zaman digital. "Sangat memalukan apabila kita masih berprilaku analog di zaman digital ini," kata Herman dalam pengantar pembukaan forum dengar pendapat. Wakil rakyat sangat menghormati Vin Cerf, karena Vin Cerf adalah salah satu Bapak Pendiri dan Pengembang Internet melalui Defense Advanced Research Projects Administration (DARPANET), untuk itu Vin Cerf tidak akan ditanyakan oleh anggota dewan mengenai keputusannya dalam menambahkan gTLD yang telah ada saat ini. Anggota Dewan hanya akan menanyakan kepada Vin Cerf dan rekan-rekan mengenai diberlakukannya biaya administrasi yang terlalu besar dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ICANN dalam memilih gTLD baru. Dalam forum ini, anggota dewan akan beberikan kesempatan kepada sembilan penalis baik itu pro dan kontra selama lima menit untuk menyampaikan keluhan maupun sanggahannya. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh wakil rakyat John Shimkus dari partai Republik untuk wilayah Illonious kepada Cerf adalah keputusan ICANN menolak gTLD .xxx dan .kids. "Secara politis, anda memiliki kekuasaan yang kuat untuk melindungi internet dari pornografi dan tindak kekerasan dan menjauhkan kedua komponen ini dari anak-anak," kata Shimkus. "Dan kami di sini menganggap bahwa anda telah gagal melakukannya. Bahkan anda mengundang kedua komponen ini masuk ke dalam internet. Apa komentar anda mengenai ini?" lanjutnya lagi. Menanggapi hal ini, Cerf mengungkapkan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh ICANN tidak dipengaruhi keputusan yang sifatnya politis, namun hanya teknis saja. "Dengan dibentuknya gTLD dengan xxx artinya ICANN mendukung pornografi secara keseluruhan. Dengan memberikan gTLD baru sama saja dengan ICANN membuat sebuah lokalisasi baru dan bila ini terjadi masalah bukannya selesai namun akan bertambah panjang. Masalah utama yang kami jumpai saat ini adalah bagaimana kami melawan situs pornografi melalui registrasi nama domain diluar 'xxx'", kata Cerf membela. Keputusan lainnya yang dipertanyakan oleh anggota dewan adalah ditolaknya gTLD .travel. Padahal bila dilihat lingkup ruangannya, .travel lebih luas daripada gTLD .aero. Menanggapi hal ini, Cerf mengatakan bahwa gTLD .travel tidak ditolak oleh ICANN, namun diundur sampai dengan pengelola gTLD baru ini siap secara teknis maupun administratif. Menurut Cerf, tidak menutup kemungkinan ICANN akan memilih kembali beberapa gTLD baru bila proses yang akan berlangsung saat ini berlangsung dengan sukses. "Ini merupakan kali pertama bagi ICANN memilih gTLD baru. Untuk itu ICANN perlu memperhitungkan secara jelas dan jangan sampai pada saat dimulainya proses registrasi gTLD mengalami hambatan teknis. Dengan demikian kami perlu mempertimbangkan kesiapan masing-masing calon secara teknis dan administrasi," tambahnya lagi. Beda dengan pendapat dari salah satu Profesor Hukum Universitas Miami, Michael Froomkin. Dia mengatakan bahwa seluruh proses yang dilakukan oleh ICANN cacat secara teknis. "Ada beberapa kreteria yang secara teknis tidak diikutkan dalam proses ini dan menurut saya sangat subyektif sekali," katanya. "Saya mengikuti seluruh proses yang dilakukan oleh ICANN dan saya tidak melihat bahwa seluruh prosedur dilakukan oleh ICANN," tambahnya lagi. Hal ini ditanggapi berbeda oleh Ellen Rony, penulis dari "The Domain Name Handbook". Dia menganggap bahwa apa yang telah dilakukan oleh ICANN sudah maksimal. "Saya menganggap bahwa kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingakn kerugian yang diderita," katanya menanggapi sanggahan Froomkin."Apa yang dilakukan oleh ICANN bukanlah sebuah keputusan yang dibuat dalam satu hari saja. ICANN telah berusaha sebaik mungkin dan kita harus menghormati keputusannya. Sayapun melihat bahwa ICANN telah menjalankan tugas-tugasnya sebaik mungkin," tambahnya lagi.

Berita Terkait