Aksi kelompok supremasi kulit putih Neo Nazi memicu respons berbagai pihak. Setelah memicu kecaman karena aksi massa yang memicu kerusuhan, aktivitas mereka di dunia maya juga terganjal. Website kelompok Neo-Nazi, The Daily Stormer, mengalami pemblokiran dua kali dalam 24 jam terakhir.
Laman The Daily Stormer dianggap menjadi media komunikasi untuk mengorganisir aksi kelompok supremasi kulit putih yang berlangsung pada Sabtu (12/8) di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat. Aksi itu berujung bentrokan di beberapa wilayah dan penabrakan mobil yang menewaskan satu orang dan melukai 34 korban luka.
Atas kejadian tersebut, dua penyedia domain laman milik mereka, Google dan GoDaddy, melakukan pemblokiran domain. The Daily Stormer dianggap "melanggar syarat dan ketentuan yang berlaku".
Dilansir Reuters, GoDaddy Inc melakukan penutupan sejak Minggu setelah mengeluarkan pengumuman bahwa Daily Stormer harus memindahkan layanan domain kepada penyedia lainnya. GoDaddy khawatir bahwa situs tersebut digunakan untuk mengorganisir massa dengan jumlah yang lebih banyak yang nantinya bisa membuat tensi semakin mendidih.
"Dengan kekerasan yang terjadi selama akhir pekan, perusahaan (GoDaddy) percaya bahwa laman ini akan menjadi media penghasutan untuk melakukan tindak kekerasan lagi," ucap perwakilan GoDaddy yang enggan disebut namanya dengan alasan keamanan.
The Daily Stormer kemudian merespon pemblokiran GoDaddy dengan berpindah ke Google. Namun sayang, ketika proses registrasi dilakukan pukul 8 pagi waktu setempat, Google memblokirnya pada pukul 10.56 pagi.
"Kami tidak ingin layanan kami dijadikan media penghasutan terhadap tindak kekerasan," ucap seorang perwakilan perusahaan Google. Meski demikian, The Daily Stormer masih dapat diakses untuk beberapa saat dan Google tertera sebagai laman penyedia.
Dalam peraturan hosting tertulis kewajiban pengguna untuk menghindari tindakan "promosi, mendorong, atau terlibat dalam aktivitas terorisme, kekerasan terhadap orang lain, hewan, dan juga properti."