
Jakarta - Teknologi kendaraan otonom tak cuma memikat Google, militer Amerika Serikat (AS) kabarnya juga tengah menggarap teknologi serupa. Tapi tentu saja bukan untuk mobil komersial, melainkan dibenamkan di truk tempur miliknya.
Bahkan pengujiannya sudah akan dilakukan dalam waktu dekat di jalanan umum. Namun pada awalnya pihak militer AS baru akan menjajalnya menggunakan kendaraan sipil. Dalam pengujiannya kendaraan tersebut akan dibekali sambungan radio untuk komunikasinya.
Tujuan pengembangan kendaraan otonom ini sendiri adalah untuk digunakan pada iring-iringan konvoi di medan perang nantinya. Oleh karena itu, pengujiannya juga dilakukan dengan lebih dari satu kendaraan yang berjalan beriringan layaknya konvoi.
Adapun sambungan radio komunikasi tadi digunakan agar tiap-tiap kendaraan bisa saling bertukar data satu sama lain, selain juga fungsi radio komunikasi tersebut juga terhubung ke markas militer. Jadi tiap-tiap kendaraan akan saling bertukar data-data seperti kecepatan, kondisi jalan, dan lain-lain.
Tapi karena masih pengujian, seperti detikINET kutip dari Forbes, Senin (14/3/2016), di sepanjang sisi jalan pengujian, pihak militer AS akan membenamkan penerima sinyal. Selain menangkap data yang dikirimkan dari sambungan radio, data yang ditangkap penerima sinyal tersebut juga akan dimanfaatkan militer AS untuk mempelajari hasil pengujiannya.
Rencananya pengujian ini akan mulai dilakukan pada bulan Juni mendatang. Awal pengujiannya tiap-tiap kendaraan otonom akan tetap didampingi pengemudi, namun seiring prosesnya peran pengemudi pendamping tadi akan digantikan oleh mekanisme robot untuk mengendalikan kendaraan.
“Kami akan sangat hati-hati terhadap keselamatan engineer kami dan orang-orang di jalan raya (selama proses pengujian),” kata Douglas Halleaux, juru bicara militer AS.
(yud/rou)