
Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus pembobolan rekening melalui sistem internet banking yang disusupi malware. Akibatnya, seorang nasabah sebuah bank mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Pembobolan rekening ini adalah sebuah kejahatan cyber menggunakan malware yang menyerang sistem internet banking. Dengan begitu, pelaku bisa menyedot dana dari rekening korban.
Kasus tersebut dilaporkan oleh seorang nasabah berinisial N, ke Polda Metro Jaya pada tanggal 30 Juli 2015 lalu. N mengalami kerugian hingga miliaran rupiah setelah rekeningnya dibobol.
Dalam laporannya, korban awalnya sedang melakukan transaksi via internet banking menggunakan komputer PC. Namun, tiba-tiba, komputernya mengalami blank.
Setelah komputernya menyala kembali, korban terkaget-kaget. Ia mengetahui saldo di rekeningnya berkurang dalam jumlah miliaran rupiah, yang ditransferkan ke rekening orang lain.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Ia optimis bisa menangkap para pelakunya.
"Kasusnya masih sedang dalam penyelidikan. Kami yakin pelakunya bisa tertangkap," kata Krishna kepada detikcom, Minggu (5/9/2015).
Pembobolan rekening ini adalah sebuah kejahatan cyber menggunakan malware yang menyerang sistem internet banking. Dengan begitu, pelaku bisa menyedot dana dari rekening korban.
Kasus tersebut dilaporkan oleh seorang nasabah berinisial N, ke Polda Metro Jaya pada tanggal 30 Juli 2015 lalu. N mengalami kerugian hingga miliaran rupiah setelah rekeningnya dibobol.
Dalam laporannya, korban awalnya sedang melakukan transaksi via internet banking menggunakan komputer PC. Namun, tiba-tiba, komputernya mengalami blank.
Setelah komputernya menyala kembali, korban terkaget-kaget. Ia mengetahui saldo di rekeningnya berkurang dalam jumlah miliaran rupiah, yang ditransferkan ke rekening orang lain.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Ia optimis bisa menangkap para pelakunya.
"Kasusnya masih sedang dalam penyelidikan. Kami yakin pelakunya bisa tertangkap," kata Krishna kepada detikcom, Minggu (5/9/2015).