Pemerintah Cina kembali mengutarakan kegeramannya terhadap perusahaan Verisign yang mencoba mengkontrol nama domain berbahasa Cina. "Kami tidak perlu campur tangan Amerika untuk menangani nama domain berbahasa Cina tersebut, " ujar Mao Wei, Direktur China Internet Network Information Centre (CNNIC) dengan tegas. CNNIC merupakan organisasi yang didukung oleh pemerintah Cina untuk menjalankan administrasi pendaftaran nama domain di Cina. "Kami berharap bahwa bangsa Cina akan memperoleh mandat atas nama domain berbahasa Cina tersebut, ujar Wei dalam sebuah konferensi pers di Hongkong seperti dikutip oleh media theregister.co.uk, Selasa (5/12/2000). CNNIC melakukan kecaman terhadap Verisign, yang pada dasarnya telah mengambil alih seluruh administrasi pendaftaran nama domain ketika berhasil mengakuisisi Network Solutions awal tahun ini, bukan hanya karena telah mengusik kedaulatan bangsa Cina, tetapi standar nama domain yang digunakan juga bukan atas rembugan dengan Cina. Verisign mulai bulan lalu mengadakan uji coba terhadap layanan nama domain dengan memperbolehkan nama domain yang berbahasa dan berhuruf Cina, Korea atau Jepang didaftarkan dengan menggunakan karakter roman .com , .net atau .org. Untuk menghadapi kegiatan Verisign tersebut, CNNIC kini tengah memulai sistem tandingan dengan memperkenalkan nama domain .cn. Domain tersebut, menurut CNNIC, hingga sejauh ini telah berhasil menggaet sekitar 820 ribu pendaftar. Dinyatakan juga bahwa domain .cn tersebut akan menjadi unggulan karena domain tersebut dapat muncul dalam bahasa atau huruf Cina. Selain itu .cn diberikan secara cuma-cuma oleh CNNIC, sedangkan Verisign mematok tarif sekitar USD 6 per tahun untuk domain Cina yang dimilikinya.