Jakarta - Qualcomm seperti tak henti-hentinya digugat oleh berbagai perusahaan, dan kali ini adalah Intel pelapornya, yang menyebut Qualcomm menyalahgunakan posisinya sebagai penguasa pasar prosesor mobile.
Qualcomm disebut mematok tarif lisensi penggunaan teknologinya terlalu tinggi, setidaknya lima kali lipat lebih mahal. Sementara mereka menawarkan harga yang lebih murah untuk pembelian chipnya oleh para produsen ponsel.
Intel pun meminta International Trade Commission (ITC) untuk menyelidiki Qualcomm atas tarif penggunaan lisensi yang terlalu tinggi itu. Dalam pernyataannya, Intel menyebut dirinya sebagai korban dari praktik monopoli chip mobile.
Qualcomm sendiri menyebut Intel melanggar paten miliknya pada penggunaan modem LTE yang ada di sejumlah perangkat buatan Apple. Qualcomm pun menuduh Apple dengan sengaja membuat modemnya bekerja lebih lambat ketimbang buatan Intel.
Ironisnya, Intel sendiri sebelumnya pernah berada pada posisi pelaku praktik monopoli. Intel pernah terkena denda sebesar USD 1,4 miliar pada 2014 lalu karena praktik monopoli chip PC atas AMD, demikian dikutip detikINET dari Engadget, Senin (24/7/2017). (asj/fyk)