Singapura Terapkan e-Government

Unknown - Sigit Widodo, 14 Dec 2000

Tanpa banyak gembar-gembor, negara tetangga Singapura telah menerapkan sitem e-Government. Hampir semua soal administrasi bisa dilakukan secara online selama 24 jam sehari di internet. Mulai mendaftarkan kelahiran, membayar pajak, mencari beasiswa, mencari pekerjaan hingga soal pensiun bisa dilakukan di eCitizens Center yang beralamat di www.ecitizen.gov.sg. Di bagian pendaftaran kelahiran selain pendaftaran akte kelahiran secara online disediakan pula informasi pendaftaran kelahiran untuk warga negara Singapura, penduduk tetap dan warga negara asing. Selain itu disediakan pula informasi untuk melakukan imunisasi bayi. Pada bagian "Register for National Service", warga negara Singapura dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti program National Service, semacam wajib militer. Karena menurut peraturan di Singapura peserta program ini harus meminta ijin jika akan meninggalkan negera itu, di bagian ini juga disediakan formulir permintaan exit permit secara online. Situs ini juga menyediakan informasi untuk mendapatkan bantuan hukum. Melapor kepada Polisi semisal laporan kecelakaan dan kehilangan barang juga bisa dilakukan di situs ini. Bahkan membayar tilang pun bisa dilakukan di sini. Urusan perumahan semisal jual-beli rumah, menyewa apartemen hingga soal pindah rumah juga disediakan di situs ini. Menurut Nua Suveys Rabu (13/12/2000), pengembangan e-government di Singapura mudah dilakukan karena populasinya yang hanya 4 juta jiwa. Selain itu hampir seluruh warga negara Singapura merupakan kaum urban. Hampir 90 persen wilayah Singapura memiliki akses internet berkecepatan broadband. Tercatat 40 persen warga negara tetangga itu memiliki akses internet dan email digunakan mulai dari anak-anak berusia lima tahun. Layanan online yang paling populer di Singapura adalah pembayaran pajak. Sekitar 40 persen wajib pajak di Singapura melakukan pembayaran melalui internet. Untuk menjalankan dan memelihara sistem e-Government ini, pemerintah Singapura telah menganggarkan dana sebesar USD 870 juta untuk tiga tahun ke depan.

Berita Terkait