
Jakarta - Aplikasi chat Snapchat diketahui mendaftarkan paten pengenalan gambar untuk digunakan pada layanannya. Untuk apa?
Dikutip detikINET dari IB Times, Rabu (20/7/2016), paten ini nantinya akan memanfaatkan teknologi pengenalan gambar, agar secara otomatis mengidentifikasi objek bidikan personal.
Tujuannya, untuk menawarkan filter, iklan, bahkan coupon yang sesuai dengan kebiasaan serta profil data personal si pengguna.
Pengajuan paten ini tercatat sejak Januari 2015, namun baru dipublikasikan pekan lalu. Dalam pengajuannya, Snapchat membeberkan bagaimana mereka ingin memanfaatkan fungsi ini untuk merayu pengiklan.
Snapchat sesumbar, brand sangat potensial memanfaatkan teknologi ini untuk menjangkau 150 juta pengguna layanannya, berdasarkan kebiasaan mereka menggunakan Snapchat dan dari jepretan mereka.
Misalnya, gambar Empire State Building akan secara otomatis dikenali oleh Snapchat dan langsung memunculkan filter King Kong. Alhasil, aksi di Snapchat akan sesuai tema seperti cerita dalam film King Kong dengan latar gedung ikonik di Manhattan, New York, Amerika Serikat tersebut.
Contoh lainnya, foto sepiring pasta di sebuah restoran akan memunculkan filter menu restoran, coupon untuk mendapatkan promosi menu tambahan, atau informasi mengenai kandungan nutrisi hidangan.
Jelas, tujuan Snapchat adalah memonetisasi layanannya dengan mengajak brand untuk memanfaatkan fitur pengenalan gambar. Dengan bertambahnya jumlah pengguna, wajar jika Snapchat terpikir mulai mencari duit.
Snapchat juga menjelaskan bahwa sistem teknologi pengenalan gambar ini sengaja dihubungkan ke application program interface (API) periklanannya yang baru, demi memudahkan brand menggunakan software pihak ketiga untuk membeli iklan.
Perusahaan Silicon Valley lainnya yang juga memanfaatkan software pengenalan gambar hasil pengembangan sendiri yakni Google, Facebook dan Twitter. Teknologi ini umumnya mereka gunakan bersamaan dengan mesin pembelajaran berbasis layanan untuk menawarkan pengalaman yang lebih personal, pintar dan tentunya memungkinkan brand untuk ikut masuk memanfaatkannya.
(rns/rou)