Pihak The Jerusalem Post dikejutkan oleh laporan oleh salah satu pelanggan onlinenya kemarin. Pelanggan tersebut memberitahukan bahwa pada saat ingin memasuki situs jpost.com dirinya dialihkan ke sebuah situs porno. Setelah menerima laporan tersebut, tim internet The Jerusalem Post langsung mengadakan cek kebenaran laporan itu. Beberapa saat kemudian diketahui bahwa salah satu dari karyawannya telah membeli sebuah nama domain thejerusalempost.com dan kemudian menyambungkan nama domain tersebut ke sebuah situs yang menawarkan telpon seks dan rekaman video. Nama "The JerusalemPost" selalu muncul pada alamat internet dan alamat emailnya. Pegawai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap nama domain tersebut sampai saat itu tidak dapat dihubungi dikarenakan sedang sakit. Hal ini bukanlah hal yang luar biasa lagi. Sudah banyak dijumpai baik itu individu atau perusahaan yang ingin mengambil keuntungan yang besar dari penjualan sebuah nama domain. Walaupun sudah banyak kejadian di pemberitaan di media masa, masih saja ada perusahaan yang tidak begitu perhatian dengan namanya di internet. Jadi tinggal pilih saja, segera melakukan pengamanan terhadap nama pribadinya atau nama perusahaannya sebelum diambil orang atau mendapatkan nama domain dengan harga selangit dikemudian hari.