
Bandung, - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hingga saat ini belum menerima laporan terkait keberadaan Taksi Uber yang sudah sekitar 3 minggu berkeliaran. Ia meminta kepada pemilik taksi uber menghadap kepadanya.
"Segera menghadap untuk presentasi, karena sampai sekarang belum ada yang presentasi ke saya. Saya tahunya setelah googling di internet," ujar pria yang akrab disapa Emil itu di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (15/6/2015).
Keberadaan Taksi Uber di Bandung masih kontroversial. Alternatif transportasi massal yang memakai kendaraan pribadi berpelat hitam itu belum berizin.
"Saya sampai saat ini belum bertemu dengan pemilik Uber itu. Tapi intinya begini, pada prinsipnya selama sesuai aturan yang namanya kebaikan dan inovasi service ya itu bagus," kata Emil.
Wali Kota yang punya cita-cita membangun Bandung sebagai Kota Smart City juga menegaskan keberadaan Taksi Uber harus bisa menguntungkan warga dan patuh terhadap aturan di Bandung.
"Warga Bandung diuntungkan atau tidak? Setelah saya pelajari, di luar negeri juga mengikuti aturan di mana taksi uber itu berada, misalnya di Perancis, Amerika, China, itu mengikuti aturan masing-masing. Kalau ada dinamika di Jakarta mungkin ada yang belum disesuaikan," tandasnya.
Layanan taksi Uber menjadi hal baru di Indonesia. Saat ini layanan tersebut di Bandung baru beroperasi di sekitar pusat kota, Jalan Riau, sekitarnya. Para pemakai jasa bisa menyewa mobil Uber lewat aplikasi di ponsel.
Mirip taksi, pemesan angkutan bisa pesan mobil lalu mereka akan diantar ke tujuan. Layaknya taksi biasa, ada tarif minimum yang harus dibayar. Pembayarannya lewat kartu kredit.
(jsn/ash)